Love Sigh [Fight~6]

Standard

Image

Author : Nisa Ayu Thayalisha Hadi (Nam Hyen Hyo)

Cast :

Cho Kyuhyun

Nam Hyen Hyo

Lee Donghae

Choi Riechan

Lee Hyuk Jae

Lee Jonghyun

Lee Taemin

Jang Hye Ri

Title : Love Sigh [Fight~6]

Length : Chaptered on Going

Genre : Romance

Rating : PG-13

Disclaimer : The casts are belong to God, and this Fan Fiction is belong to me kekekeke~ i own this plot ok?

Note : This is pure my imagination.

Note : Mulai sekarang, pada setiap babaknya, akan Nisa cantumkan hari ke— Nam Hyen Hyo tinggal di Seoul dan Menetap di rumah Cho Kyuhyun

===============================================================

“Hah~ lelah sekali..” Eluh gadis yang baru saja menginjak rumah-sebulannya itu. Kyuhyun merebahkan tubuhnya di atas sofa, tepat sebelah gadis yang sekarang sedang memejamkan matanya. Sekali, pria itu menoleh dan menatap gadis-jadi-jadian itu seraya tersenyum manis. Kepalanya dengan cepat berpaling ketika gadis itu menghembuskan nafas dan pada detik berikutnya membuka kelopak matanya. Kini berbalik, gadis itu yang menilik wajah Kyuhyun sembari tersenyum manis.

“Aku memang memukau, bahkan singa seperti kau saja bisa-bisanya tersenyum karna ketampananku,” Kyuhyun terkekeh, membuat gadis di sampingnya harus beraksi. Hyen Hyo melepaskan syal yang melekat pada lehernya untuk membungkam mulut pria itu.

“Aku hanya tidak sengaja tersenyum bodoh! Kau ini menyebalkan sekali!” Marah gadis itu sembari terbangun dari sofanya.

“Jangan pergi” Kyuhyun menarik pergelangan tangan Hyen Hyo, membuat gadis itu harus berdiri kaku karena kehangatan melingkar di pergelangan tangannya. Mengerti dengan maksud ‘diam’ yang diberikan oleh gadis itu, Kyuhyun membuka matanya dan menoleh.

“Aku boleh kehilangan gadis itu, tapi aku tidak ingin kehilangan kau. Mengerti?” Hyen Hyo mengernyit, tidak mengerti maksud dari perkataan pria yang sekarang sedang menatapnya dengan sorotan mata yang teduh.

“Ya…. berbaliklah ke kamarmu. Maaf” Pria itu melepaskan tangannya dan membuang tatapannya dengan cepat. Ia mengambil jasnya di sofa dan berlalu menaiki tangga untuk menuju kamarnya. Gadis itu masih terbujur kaku, bingung dengan perubahan sikap Kyuhyun yang tiba-tiba saja menjadi se-ekspresif itu.

“SIAPKAN AIR PANASNYA, NYONYA” Teriak Kyuhyun sembari melongok ke bawah—ke arah Hyen Hyo—Gadis itu mencibir dan berteriak membalas, “Tidak mau! Kau pikir aku pesuruhmu?!” Kyuhyun tertawa menggelegar karena itu. Nam Hyen Hyo pun tersenyum, setidaknya dia bisa melupakan kejadian barusan karena teriakan iblis sialan itu.

“Nam Hyen Hyo, aku mohon siapkan air panas!” Mohon Kyuhyun.

“Tidak mau!! Kau ini bisa mendengar tidak sih?!”

“Nam Hyen Hyo!!!”

“Apa sih? Mengapa kau menyebalkan sekali?! Berhenti berteriak bodoh! Suaramu membuat gendang telingaku hampir pecah saja!”

“Nam Hyen Hyo!!! Ini perjanjian kita bukan, kau mau diatur-atur olehku! Kalau kau tidak mau, berarti besok kita akan mengurus-urus surat pernikahan!” Ancam Kyuhyun dan berlalu sembari menggebrak pintu kamarnya. Gadis itu menoleh ke atas, namun pria itu sudah berlalu dan tidak terlihat.

“Dasar brengsek!!” Kesal Hyen Hyo. Dengan keras kakinya memijak lantai untuk—mau tidak mau—menyiapkan air panas untuk pria sialan itu. Padahal badannya sudah cukup lelah karena mereka berdua baru saja sampai di rumah setelah berjam-jam menghabiskan waktu bersama di dalam pesawat.

                                                                        ***

“Sungguh, aku benci sekali pria itu!” Marah Eunhyuk kepada kedua teman di hadapannya. Mereka berdua mengangguk menyetujui, kemudian saling memandang dan membuang kembali tatapannya.

“Sebenarnya, dia itu siapa sih?!” Bentak Eunhyuk lagi.

“Apa mungkin pria itu menyukai Nona Besar kami?” Taemin angkat bicara sembari menaikkan kaki kanannya ke atas kursi yang sedang didudukinya. Jonghyun menepis-nepis debu yang ada di bahunya, kemudian kembali fokus pada obrolan mereka kali ini.

“Mungkin saja, bisa jadi. Atau dia memang hanya tidak ingin Hyen tersentuh oleh kami yang terlihat tidak rapih, dibanding penampilannya” Ujar Jonghyun dengan dewasa, bermaksud untuk menetralkan api yang sedang membara dalam diri Eunhyuk. Ketiga pria itu terdiam, mencoba untuk melupakan kejadian yang membuat mereka kesal sampai ke ubun-ubun. Sebenarnya, hal ini biasa saja bagi mereka—seharusnya—hanya saja, untuk pria seperti Eunhyuk yang sedang jatuh cinta, hal ini benar-benar masalah baru dalam hidupnya. Bagaimana pria itu melecehkannya di depan seorang gadis yang tengah disukainya. Eunhyuk melayangkan pikirannya pada kejadian kemarin sore di bandara.

Three Lee Brothers terduduk diam, berkali-kali pria berambut blonde itu menilik jam tangannya untuk memastikan waktu yang sebentar lagi akan tiba. Waktu dimana dia akan kembali melihat wajah cerah gadis yang disukainya. Iya.. sebentar lagi.

“Kenapa kau terus melihat jammu? Kau sudah rindu sekali memangnya?” Tanya Jonghyun penasaran melihat tingkah salah satu temannya yang sedari tadi terlihat tidak tenang—gusar—

“Tentu saja iya! Dia itu kan sahabat kita juga! Memangnya kau tidak merasakan hal yang sama denganku?” Sahut Eunhyuk dengan nada yang sedikit lebih tinggi dari normal. Taemin hanya bisa tenang sembari memainkan games yang ada di ponselnya. Sementara Jonghyun kembali duduk bersandar sambil menikmati pemandangan banyak gadis yang berlalu-lalang. Tapi entah mengapa, melihat hal seperti itu membuatnya harus kembali teringat pada Hye Ri yang sudah menyakitinya. Apa memang benar luka di hati itu tidak dapat sembuh? Mengapa Jonghyun masih saja memikirkannya kalau begitu? Bukankah pria ini sudah membencinya? Dan mengapa dia masih saja harus peduli di saat gadis yang Ia pikirkan sudah tidak lagi memikirkannya? Jonghyun mengusap wajahnya untuk menghilangkan pikiran-pikiran itu. Ia terbangun dari duduknya—berdiri—dan pergi ke toilet untuk membasuh muka.

Sesaat kemudian, terdengar pemberitahuan akan landingnya pesawat yang ditumpangi oleh Kyuhyun dan Hyen Hyo dari London. Eunhyuk langsung berdiri dan memukul kepala Taemin yang masih saja terfokus pada ponselnya.

“Bodoh! Cepat, pesawatnya sudah hampir landing!”

“Belum landing, baru saja hampir” Jawab Taemin tenang. Fokusnya masih belum berubah, dia masih saja memainkan ponselnya dan berbicara dengan nada datar. Eunhyuk mendecak kesal melihat kelakuan temannya itu. Bagaimana bisa pria di hadapannya ini tidak tertarik dengan kedatangan gadis itu!

“Pesawatnya belum datang?” Seru Jonghyun yang tiba-tiba saja datang.

“Sudah hampir! Ayo kita kesana!” Ribut Eunhyuk sambil mengajak Jonghyun untuk berjalan menuju pintu utama. Dan lagi-lagi Taemin menyahut sebuah kalimat yang membuat Eunhyuk semakin naik darah.

“Santai sajalah Hyung, baru juga hampir, belum landing” Kali ini sebuah tepukan di kepala Taemin—lebih keras dari sebelumnya—berhasil membuat pria muda itu meringik kesakitan dan memalingkan fokusnya dari ponsel.

“Hyung! Kau ini bisa tidak sih untuk biasa saja? Over dramatis sekali!” Kesal Taemin pada Eunhyuk. Jonghyun mengiyakan perkataan Taemin yang berhasil membuat Eunhyuk kembali kesal pada mereka berdua dan akhirnya pergi meninggalkan mereka.

“Kita kesana saja, jangan biarkan Eunhyuk kesal seperti itu. Kau ingin memangnya kita masuk penjara karna membuat kekacauan di sini?” Tanya Jonghyun pada Taemin.

“Kekacauan apa, hyung?”

“Eunhyuk kalau sudah marah bisa-bisa memanggil seluruh kawannya untuk merusak bandara ini dan membuat kabur semua pengunjungnya!” Taemin mulai mengerti arah pembicaraan Jonghyun dan kemudian tertawa.

“Hoo maksudnya Eunhyuk-hyung akan memanggil monyet-monyet hutan, begitu?”

“Tentu saja iya! Dia kan monyet yang menyerupai manusia. Untung saja mukanya sedikit lebih baik daripada monyet sungguhannya!” Mereka berdua tertawa sembari menyusul Eunhyuk dari belakang.

 

 

***

Author’s POV

Pria berambut blonde sudah memperlihatkan deretan giginya yang rapih dan gummy smile-nya yang unik ketika matanya menatap sesosok gadis dengan postur menyerupai model berjalan ke arahnya. Gadis itu melambai ke arahnya dan segera berlari meninggalkan kopernya sendirian bersama dengan pria yang ada di sebelahnya.

Kyuhyun mendecak sebal melihat tingkah gadis itu yang seronok. Lantas langkahnya terhenti karena ia sadar bahwa tidak mungkin meninggalkan koper gadis itu sendirian. Sementara kedua tangannya sudah sibuk untuk menarik koper dan memegang beberapa berkas passport.

“Hyen~ah!” Girang pria berambut blonde itu sembari menangkap gadis yang sudah berlari ke arahnya masuk ke dalam pelukannya. Sekarang, sudah dapat dipastikan jantungnya tidak lagi aman.

“Hyukkie~ya! Omonaaaa, bogoshippoyo~” Hyen semakin mengeratkan pelukannya pada Eunhyuk, sementara dua pria di belakangnya sudah melongo tidak percaya. Jonghyun dan Taemin menghampiri Eunhyuk dengan cepat dan langsung memeluk Eunhyuk dan Hyen Hyo yang sedang berpelukan.

“AIGO!!!!” Teriak Taemin. Memekik. Melihat adegan konyol seperti itu, Kyuhyun lantas langsung melangkahkan kakinya dengan cepat. Tidak peduli dengan kopernya dan koper milik Hyen Hyo yang ia tinggalkan sendirian di belakang sana.

“YA! LEPAS! IDIOT!” Teriak Kyuhyun sembari menarik Hyen Hyo dari pelukan pria aneh yang ada di hadapannya. Kyuhyun melirik mereka bertiga secara bergantian dari atas sampai bawah kemudian berdecak menyombongkan diri.

“Jadi selama ini, kau bermain dengan tiga  monyet dekil ini? Kau yakin, hyen~ah?” Sindir Kyuhyun. Genggaman tangannya pada pergelangan tangan Hyen semakin erat, membuat gadis itu merasa risih dan terus berusaha untuk lepas dari genggamannya.

“YA!” Marah Eunhyuk tidak terima. Namun, Taemin dan Jonghyun yang sama-sama sudah memasang wajah kesal berusaha untuk mencegah Eunhyuk melakukan kerusuhan di bandara ini.

Kyuhyun melangkah maju menghadapi Eunhyuk yang postur tubuhnya sedikit lebih pendek darinya. Ia membungkukkan diri, menyetarakan bibirnya dengan telinga Eunhyuk dan berbisik, “Makhluk aneh sepertimu, yang aku sendiri bingung apa kau manusia atau bukan. Tidak akan pernah cocok bersanding dengan gadis yang ada di sebelahku. Camkan itu, idiot.”

Kyuhyun berbalik arah dan menarik Hyen Hyo menuju dua koper yang tertinggal di belakang mereka. Setelah mengambil koper mereka masing-masing, Kyuhyun memaksa Hyen  Hyo untuk segera mengikutinya, sebelum ia kembali bertemu dengan tiga makhluk aneh itu lagi.

 

                                                                        ***

Day 37

“Kau boleh mengaguminya seperti dulu saat dia masih menjadi milikmu, tapi sekarang dia milikku” – Cho Kyuhyun

Kyuhyun berjalan dengan gontai memasuki kantornya, beberapa pegawai menyambutnya dengan hangat pada pagi ini, terutama para pegawai yang masih gadis. Tentu saja akan seperti itu, jangankan seorang pegawai, sesama pejabat pun pasti akan mengaguminya, ia adalah pemegang perusahaan termuda, berbakat, dan tertampan sekorea selatan. Siapa gadis yang tidak ingin menjadi miliknya? Bahkan untuk memalingkan wajah darinya saja seperti membuang-buang kesempatan. Namun, anehnya Nam Hyen Hyo sampai sekarang masih tidak merasa beruntung bisa tinggal serumah dengannya.

Kyuhyun memasuki ruangannya dan melepas jaketnya, menggantungnya pada tiang di sudut ruangan. Tubuhnya menuju meja kesayangannya, ia terduduk dan memutarkan kursinya sehingga sekarang matanya berhadapan langsung dengan pemandangan kota Seoul yang dilihat dari lantai 29.

Pintunya terketuk dan Kyuhyun hanya menggumam untuk mempersilahkan pegawainya masuk, seorang pria berumur setengah abad itu masuk sembari membawa nampan dengan kopi.

“Ini minuman anda,” Seru pria itu sembari menaruh kopinya pada meja Kyuhyun, namun pria itu hanya menggumam dan mengucapkan kata terima kasih dengan pelan. Otaknya masih terputar pada kata-kata bodohnya tadi malam yang mengatakan bahwa ia tidak ingin kehilangan Nam Hyen Hyo. Bagaimana ia bisa tidak mengontrol mulutnya untuk mengatakan hal itu?  Seiring dengan terdengarnya pintu tertutup, Kyuhyun mengelus keningnya yang terasa hangat, badannya dirasa tidak enak sejak tadi malam, mungkin karena kelelahan.

Beberapa menit Kyuhyun terdiam sembari memejamkan mata, telinganya menangkap pintunya diketuk dan lagi-lagi ia hanya bergumam untuk mempersilahkannya masuk. Kyuhyun membuka matanya dan bergumam tanpa menoleh, “Tolong buatkan aku teh hangat,” pria yang berdiri di depannya itu merasa bingung dan kemudian terkekeh, membuat Kyuhyun menyadari bahwa yang masuk bukanlah pesuruhnya tetapi itu adalah Lee Donghae. Kyuhyun memutar kursi putarnya dan kemudian mendecak setelah mengetahui bahwa dugaannya adalah benar.

“Kalau kau ingin teh, akan aku sampaikan pada Han ahjussi,” Baru saja Donghae membalikkan badan, namun Kyuhyun menolaknya dan mengatakan tidak perlu. Yang ia butuhkan sekarang adalah orang yang ada di hadapannya. Dan…..gadis yang ada di rumahnya.

Lee Donghae berbalik dan menuju sofa di dalam ruangan Kyuhyun, ia menyandarkan badannya untuk membuat seluruh rasa penat yang menghampiri otaknya. Mulutnya terus menggumamkan segala kegiatan yang ia urus mengenai perusahaan ini selama Kyuhyun masih di London. Kyuhyun terlihat tidak berminat, sehingga Donghae langsung memberhentikan perkataannya dan merubah topik.

“Ya begitulah, aku rasa semuanya tidak ada masalah. Kau kenapa?” Tanya Donghae merasa simpati, namun pria itu hanya tersenyum tipis.

“Aku sudah tidak ada apa-apa lagi dengan Channie,” Mata Kyuhyun membelalak, ia menegakkan duduknya dan bertumpu pada meja.

“Maksudmu?”

“Saat kau masih di London, Channie mengajakku untuk mengakhiri hubungan kami. Aku…”

“Kenapa kau menerima ajakannya?!” Emosi Kyuhyun naik sampai ke ubun-ubun bahkan sebelum Donghae belum sempat untuk menyelesaikan kata-katanya. Pria itu tersenyum sinis sembari melepaskan dasinya yang terasa menekak pada leher.

“Aku sudah menolaknya.”

“Tapi kau tidak berusaha apapun kan?”

Donghae merasakan panas pada matanya, ia tidak langsung menjawab. Memejamkan mata memang membuatnya menjadi sedikit lebih tenang karena aliran hangat yang membasahi pipinya.

“Bodoh! Pria seperti apa….”

“Aku sudah berusaha tapi aku tidak bisa!” Bentak Donghae memotong pembicaraan Kyuhyun yang belum selesai. Donghae kini membuka matanya dan menatap Kyuhyun dengan memicing. Kyuhyun mendecak frustasi dan membalikkan kursi putarnya kembali menghadap kaca besarnya. Dadanya bergemuruh karena ia tahu pasti jika sudah begini, pasti kesempatan Donghae untuk kembali pada Hyen sangat besar.

“Dimana Channie? Aku harus bertemu dengannya,” Suara Kyuhyun sudah mulai datar, namun Donghae masih tetap tidak bisa tenang. “Aku tidak bisa menghubunginya lagi sejak itu. Aku tidak tahu dia ada dimana dan sedang apa. Aku…mengkhawatirkannya”

Kyuhyun langsung berdiri dan menghampiri Donghae dengan langkah yang gontai. Badannya terasa lelah, matanya sedikit mengantuk, otaknya sudah capek untuk memikirkan permasalahan yang rumit seperti ini.

“Dengarkan aku, kau mengkhawatirkannya? Apa kau selama ini mencintainya?Apa kau mencintai dia sama banyaknya seperti aku mencintainya? Apa selama ini kau sudah merasa cukup untuk menjadi miliknya? Apa kau mencintainya selama aku mencintainya sejak kecil? Kau pikirkan itu tidak, Lee Donghae?!” Tangannya terkepal, ingin sekali ia melayangkan tinjunya pada tulang pipi pria di hadapannya yang sedang menutup matanya sembali tersenyum kecut, namun Kyuhyun tau itu bukan pemecahan masalah yang dapat menyelesaikan segalanya. Donghae tidak kunjung menjawab, ia merasa sudah sangat brengsek selama ini.

“Seharusnya aku biarkan saja dia terus bersamamu tanpa aku harus masuk ke dalam dunia kalian.” Jawab Donghae dengan lemas.

“Ya! Memang benar! Seharusnya sampai kapanpun kau tidak usah ikut campur duniaku dan dunia Channie! Aku mencintainya sejak kecil, aku menjaganya sejak kecil, aku memilihkan pria yang pantas untuknya sejak dulu, aku mengorbankan perasaanku demi dia! Aku tidak pernah setuju saat Channie memohon padaku untuk dekat denganmu, kau teman baikku, aku tidak mau persahabatan kita nantinya akan hancur hanya karena kalian putus. Tapi dia menangis setiap malam, dia memohon padaku sampai akhirnya aku memberikan izin padanya. Kau tidak tahu betapa sakitnya hatiku melihat kalian terus bersama diantara aku? Kau tidak pernah merasakannya kan? Kau tidak pernah memikirkan perasaanku saat kalian berdua sedang bercanda bersama padahal ada aku disitu yang masih mencintainya! Bajingan, dan sekarang kau membuang Channieku begitu saja? Brengsek!” Kyuhyun melempar dasi Donghae ke wajahnya, pria itu hanya diam mendengar seluruh bentakan Kyuhyun yang menggema di dalam ruangannya. Kupingnya terasa panas, seluruh kata-kata itu menyakitkan hatinya. Seharusnya, sejak dulu ia tidak usah…… iya. Seharusnya dari dulu ia lebih baik menunggu Hyen yang masih mencintai dan dicintainya.ja

“Channie bilang aku masih mencintai Hyen” Seketika Kyuhyun merasa terhentak dengan satu kalimat yang keluar dari mulut Donghae. Matanya memanas dan otaknya terasa ingin pecah. Ia mendekatkan bibirnya pada telinga Donghae dan menekankan beberapa kata yang membuat Donghae semakin tersungkur karena merasa sudah jatuh dan tidak memiliki apapun lagi sekarang. Semuanya memang kesalahannya, dan ia merasa berhak untuk mendapatkan hal seperih ini.

“Dengarkan aku, Lee Donghae. Aku tidak peduli apakah kau dan hyen masih saling mencintai atau tidak. Yang aku tau persis sekarang adalah, aku mencintai Hyen dan aku tidak akan pernah lagi membiarkanmu masuk ke dalam batas dunia kita berdua. Aku tidak akan membiarkan gadis yang aku cintai jatuh ke pelukanmu lagi sebelum akhirnya aku harus melihat gadis yang aku cintai menjadi berantakan karena bajingan sepertimu.” Kyuhyun mengendorkan dasinya dan berlalu pergi dari ruangannya, meninggalkan jas yang digantungnya dan pria yang masih merasa kacau untuk semua masalahnya.

-TBC

Nb : Sorry lama banget postnya, aku baru buat ini pagi ini. Aku sekarang udah kuliah, jadwalku padet banget. Aku kuliah dari pagi sampe sore, tugasku banyak. bahkan aku juga sering tidur jam 4 pagi. Sorry banget yang udah kecewa. buat part 7 aku gatau bakal berapa lama lagi ngepostnya. yang mau nunggu silahkan, kalau mau leave this story, silahkan, aku ga ngelarang kok.

See you, guys!^^

41 responses »

  1. nisaaa, akhirnya update.
    waah, pada bnyak yg naksir hyen ya. semua pada rebutan hyen..
    tpi dri ff ni yg scenenya pling kena waktu kyuhyun pegang tangannya hyen sambil bilang “Aku boleh kehilangan gadis itu, tapi aku tidak ingin kehilangan kau. Mengerti?”
    Itu so sweeeeeeeet ><

  2. waw waw waw akhirnya ini ff lanjut juga. aku nungguin ini ff teris soalnya seru ceritaanya ga boring dan semoga next chaptnya ga lama ya… fighting thor \m/

  3. gak sengaja ke blog ini dan ada part baru. aku sampe lupa cerita sebslumnya. tapi di part ini gak berbelit belit, part sebelumnya juga si. tinggal nunggu gimana kyuhyun dapetin hyen.

  4. eonni semangat ya.. ff nya keren bgt.. dan semoga cepet dilanjut. aku berharap kyu sama hyen eonni. ah.. eonni gk sbar nunggu kelanjutannya..
    eonni fighting

Leave a comment