[LIP ENDING CONTEST] Love Is Punishment Part 11 by Song Ji Hyun

Standard

Author : Song Ji Hyun

Cast :

Lee Taemin

Choi Jinri

Nam Hyen Hyo

Cho Kyuhyun

Title : Love Is Punishment (PART 1)

Length : on going~

Genre : Romance, Angst

Rating : PG-13

Disclaimer : The casts are belong to God, and this Fan Fiction is belong to me kekekeke~ i own this plot ok?

Note : This is pure my imagination.

Credit Poster : cutepixie@darkreflection.so-pink.org

===========================================================================================

Author POV

“Hyen,” lirih Kyuhyun memanggil nama Hyen Hyo seraya memasuki kamar Hyen. Keadaan Hyen sangatlah mengenaskan, bagaimana tidak? Kantung mata yang hitam melingkar dimata indahnya, kulit pucat yang menyelimuti seluruh bagian di tubuhnya, bekas air mata yang tercecer di pipi tirusnya, serta keadaan Hyen yang mungkin bahkan tak bergerak sedikitpun dari kemarin saat ia pergi meninggalkannya.

“…..” Hyen amat sangat enggan hanya untuk membuka rongga mulut yang bahkan tak tersentuh apapun dari kemarin. Jangankan untuk membuka mulutnya, untuk mengalihkan pandangan saja Ia enggan sepertinya.

Hening.

Kebisuan dan keheningan menyelimuti kamar yang bernuansa hampir serba putih itu. Tak ada satupun yang membuka pembicaraan –sama-sama menunggu berbicara terlebih dahulu-.

“Kyu,” 1 kata pun akhirnya terluncur dari bibir bengkak –karena seharian menangis-  Hyen dengan tatapan yang masih kosong dan ke depan. KyuHyun mendongak sumringah. “Ne Jagi?”

“Pulanglah,” tubuh Kyuhyun merosot mendengar perkataan –mantan- kekasihnya. Mata Hyen berselimut butiran air asin itu –lagi dan lagi-. “Tidak, Hyen. Apapun yang terjadi aku akan tetap disini. Menemani calon istriku yang cantik ini.” Hyen terkekeh meremehkan mendengar penuturan Kyuhyun yang sangat memuakkan –baginya-.

Memuakkan? Entah, sebelah rongga hatinya menjerit bahagia mendengar penuturan itu. Lalu sebelah rongga hatinya? Memangnya sebelah rongga hatinya itu masih berfungsi? Sepertinya sudah mati rasa.

“Apa ada yang lucu, Hyen?” Tanya Kyuhyun seraya mengelus pipi tirus –dan pucat- itu.

“Berbahagialah,” 1 kata pun meluncur lagi dari mulut Hyen yang sangat enggan untuk mengucapkan beberapa kata yang sangat Kyuhyun inginkan.

“Tentu. Aku akan selalu bahagia dengan—“ Kyuhyun menghentikan ucapannya ketika melihat Hyen meneteskan air mata yang sudah daritadi dengan susah payah Ia tahan. “Dengan anakmu dan Jinri,” dengan cepat Kyuhyun memeluk erat tubuh ringan Hyen.

“Mianhae.. maafkan aku. Ku mohon, maafkan aku Hyen” ucapnya terisak. “Untuk? Uljima, Kyu” Hyen merutuki kebodohannya yang juga tak bisa berhenti menangis di depan Kyuhyun.

“Taemin yang akan bertanggung jawab, Hyen. Menikahlah denganku Hyen.” Ucap Kyu seraya melepaskan pelukan –yang tidak dibalas Hyen-.

“Jangan mengatasnamakan kata ‘kasihan’ pada wanita hina seperti ku.” Dengan segenap ketegaran yang kadarnya sudah mulai mencapai 2% didalam tubuh Hyen untuk menatap mata obsidian Kyu seraya berbicara itu –tentunya dengan tatapan nanarnya-

“Aku mencintaimu—“ lagi dan lagi ucapan Kyu terpotong oleh usapan tangan mungil Hyen di pipi Kyu. “Sebagai adik. Majayo, eh?” usapan tangan Hyen di pipi Kyuhyun mulai terhenti. Dan seulas senyum –miris- terlengkung dari bibir yang sudah lama tidak melengkingkan senyum dan tawa dari hatinya.

“Tidak! Aku benar-benar mencintaimu, Hyen. Maafkan aku yang pernah menganggap cintamu seperti cinta seorang adik. Berbahagialah denganku, Hyen. Lupakan semua yang telah terjadi selama in—“

PLAK!

“Tampar aku lagi, Hyen. Aku memang seorang brengsek dan pantas menerima tamparan ini.” sebuah tamparan telak mendarat mulus di pipi Kyuhyun. “Apa kau baru sadar kau itu brengsek? Menghamili anak orang lain lalu pergi meninggalkannya tanpa pertanggungjawaban dan melimpahkan semuanya pada laki-laki lain. Sekarang? Memberikan harapan palsu padaku.”

“……” Kyuhyun merasa tenggorokannya tercekat begitu saja mendengar pernyataan yang dilontarkan Hyen. Itu semua benar. Dan itu sangat menohok batinnya.

“This pain couldn’t be dry for this time. Kembalilah pada tanggungjawab-mu sebagai laki-laki. Aku memang membutuhkan mu –amat sangat- tapi Jinri dan anakmu akan lebih merasa kehilangan ketika kau tidak ada disampingnya. Cinta tidak ditakdirkan untuk menjadi egois. Aku mencintaimu karena ketulusan. Aku menerimamu karena ketulusan. Dan pada akhirnya, aku juga akan melepasmu dengan ketulusan. Pergilah pada haluanmu yang sesungguhnya. Raga mereka sudah menunggumu dan cintamu, Kyu. Cintai mereka seperti aku mencintaimu dengan ketulusan ini. Walau kau tidak tahu betapa aku mencintaimu dengan ketulusan yang sangat mendalam ini. Terima kasih untuk segala cinta mu kepadaku. Aku yakin, cinta ini akan usai ketika aku telah lelah menunggu keringnya luka ini, sakitnya hati ini. Walau akupun tidak tahu, kapan saat itu tiba. Yaa, atau mungkin waktu itu memang tak akan tiba. Tapi aku yakin Kyu, Jinri dan anakmu bisa memberi cinta yang lebih banyak untukmu. Maaf jika selama ini aku terlalu menahan ragamu disampingku sementara cinta dan hatimu tak lagi padaku. Jangan keluarkan air mata lagi, Kyu. Aku sudah bisa mendapatkan kau yang dulu. Tapi pada akhirnya kita tak akan bisa bersama. Aku menghargaimu kejujuranmu, Kyu. Walaupun itu sangatlah menyakitkan. Setidaknya terimakasih telah menempatkanku sebagai dongsaeng yang sangat istimewa dihidupmu Kyu. Pergilah Kyu.“ Kyuhyun masih meneteskan air matanya lalu mendongak ke arah Hyen. “Aku benar-benar mencintaimu, Hyen. Tak bisakah kau merasakan perasaan ini?” lirih Kyu menatap dalam mata hitam Hyen dengan tatapan nanarnya serambi memegang telapak tangan dingin Hyen Hyo.

BRAK!

Pintu kayu itu terjeblak begitu saja. Menghentikan kegiatan perang airmata kedua pasangan di dalam kamar tersebut. Kyuhyun dan Hyen Hyo seketika menoleh ke asal suara itu. “Tidak, Noona! Kau harus tetap bersama Kyuhyun! Aku akan tetap menikah dengan Jinri! Biarkan aku yang menanggung anak ini. Berbahagialah dengan Kyuhyun,” Taemin, lelaki berambut blonde dengan tinggi 178 tiba-tiba masuk dengan seorang wanita –Jinri- , langsung memohon-mohon pada Hyen yang masih bingung kenapa Taemin bisa-bisanya ada disini.

“Taemin, barabwa (look at me),” taemin mendongak melihat tatapan kosong itu. Taemin merasa dialah yang patut dibunuh dalam masalah ini. Karena Ia merasa, Ialah laki-laki bodoh dan brengsek yang sudah menyakiti banyak hati termasuk tiga orang yang tak pernah bersalah sedikitpun dalam masalah ini. Menurut Taemin, ia dalangnya, dan mereka bertiga hanya korban yang ikut terseret dalam kasus ini.

“Apakah kita tak cukup egois selama ini menahan raga mereka disisi kita dan terus menerus menyiksa batin mereka secara tak langsung? Kau dan aku, hanyalah orang yang tidak pernah menyadari apa yang sebenarnya mereka rasakan. Betapa menderitanya mereka berdua selama ini. Jinri. Jinri rela menjalani takdir yang seperti ini. Takdir pahit yang hanya disebabkan oleh orang-orang bodoh seperti kita. Jinri rela membuang semua ego nya untuk membuatmu berada di dekatku. Ia bahkan rela menghabiskan segala kebahagiannya untuk membahagiakanmu. Walaupun bagimu Jinri hanyalah seorang adik bagimu, eoh? Kita berempat berada di masalah yang sama. Aku tidak ingin ada masalah salah perasaan ini terjadi lagi. Cinta bukan diciptakan berdasarkan keegoisan.” Taemin hanya bisa terdiam setelah aksinya pada Hyen yang memohon-mohon itu.

“Bisakah kau merasakan sakitnya Jinri saat ini? Begitu mudahnya kau membolak-balikkan perasaan Jinri. Kau pernah membuangnya. Membuat hatinya hancur tak kepalang. Dan sekarang? Kau mengangkat lagi hatinya yang sudah tak berbentuk. Apa semudah itu ia membangun kepercayaan dan perasaan yang sudah kau hancurkan dengan perkataanmu detik per detik setiap Ia bersamamu? Apa kau pernah memikirkan betapa sakitnya Jinri, Taemin? Apa sebelum kau memutuskan mengakhiri masalah ini dengan menikahi Jinri, kau memikirkan perasaan aku, Kyu, dan Jinri, huh!?” Taemin lagi-lagi hanya terdiam sementara Jinri sudah tidak ada ditempat dan Kyuhyun pergi menyusul Jinri keluar, sementara Hyen sendiri sedang mengatur nafasnya yang tersenggal-senggal. Semua yang dikatakan Hyen itu benar adanya. ‘kenapa aku ditakdirkan hidup menjadi seorang yang sangat brengsek??’ Taemin terus merutuki dirinya sendiriakan masalah ini yang jelas-jelas Ialah penyebab utamanya. Kenapa baru sekarang Ia menyadari itu semua?

“…..Jinri-ah..” air mata masih setia meluncur deras mendengar ucapan yang menurut Taemin itu memang sangat benar adanya. Menurut Taemin pun, Ia memang seorang laki-laki yang sangat brengsek karena menyeret tiga hati langsung kedalam keegoisan semata.

“Noona, aku tahu aku memang egois. Tapi biarkan anak itu bermarga Lee seperti namaku. Aku janji akan memberi tahu ketika anak itu telah lahir bahwa ia memiliki 2 ayah. Satu lagi Noona, aku mohon, maafkan aku. Menikahlah dengan Kyuhyun. Temukan kebahagiaanmu sendiri.” Segenap hati dan perasaan Taemin merasakan kepidahan yang mendalam untuk pertama kalinya dalam permasalahan yang ia buat sendiri.

“Aku tidak bisa memberi izin itu kepadamu karena aku bukan siapa-siapa dalam permasalahan bayi yang dikandung Jinri. Selesaikan itu dengan Kyuhyun. Aku tau kalian berdua mempunyai penyelasaian yang tepat. Kau tak pernah membuat kesalahan padaku. Aku juga salah dalam masalah ini karena aku berselingkuh di belakang Kyuhyun. Dan untuk yang terakhir itu, aku tak bisa menjamin itu semua Taemin. Entahlah.. sekarang susul Jinri. Dia pasti membutuhkanmu.” Seulas senyum miris tersirat di bibir mungil Hyen.

“Jeongmal gamshamnida Noona”

**

Jinri POV

Apa yang aku dengarkan tadi benar-benar menohok hatiku. Hyen Unnie benar. Semua ucapannya pun benar. Ternyata ia merasakan sakit ini. Kenapa aku seolah-olah menjadi sebuah patung yang layak untuk segera di hancurkan saja?? Dengan sekali sentuhan, aku akan hancur. Hahaha bahkan hancurnya tak akan menyamai mikroorganisme seperti plankton sedikitpun. Selama ini aku sudah mempertahankan keyakinan cinta ini dengan sekuat tenagaku. Dan selalu meyakini bahwa kisah ini berakhir dengan mengenaskan. Dan ternyata benar-benar terjadi, eoh??

Apakah aku harus menjalani pernikahan nantinya dengan Taemin? Apa Taemin tulus nantinya dengan anak yang sedang kukandung? Apa Taemin serius mencintaiku?

Ku pasang earphone di telinga-ku dan ku khayati lirik per liriknya

It’s okay even if I can’t see

It’s okay even if I can’t breath

If I could meet you only once

If I could give you all my heart

How much more do I have to miss you

So that maybe you could know my heart?

How much more do I to cry and cry

So that tears could be dry?

Does it hurt because of loving you?

Is it the punishment for loving you so much?

Even though you say that I can lose everything

It’s okay if I just have you to be with me

Even if my hearts is broken when loving you

Even if my heart is separated when waiting for you

It’s okay because I love you

It’s okay even if I get hurt

The farther I turn away so as to forget you the more I miss you, what can I do

Even when you keep telling me it’s not right just to keep me away from you

You are the only one  to me, what can I do?

Even if I get poisoned and pricked

My love for you can’t stop

I’ll wait for you until forever

I’ll endure even if it hurts and hurts

Because of loving you more

It’s okay even if tears fall down

It’s okay even if it hurts…

(Seohyun : it’s okay even if it’s hurts translation)

Hahaha!!! Tertawa? Tertawa miris mungkin mendengar rangkaian setiap huruf itu menjadi suatu kalimat yang sangat amat menohok hati ini. Hahaha hello.. apa kabar hatiku di dalam sini ya? Apa bentuknya masih utuh? Kurasa tidak. Karena sudah banyak sesuatu yang bisa kapan saja menembus rongga hatiku. Termasuk permasalahan ini. Malah sebelum permasalahan ini, aku yakin Taemin sudah membolongi rongga hati ini dengan satu per satu. Tapi setiap Taemin menembus rongga hati ini, lapisan hati ini sudah membentuk lapisan kulit pembungkus lagi. Jadi Taemin kapan saja bisa menembus rongga hati ini. Entah sampai kapan hati ini lelah untuk terus-menerus menyelimuti lapisan yang sudah tertembus itu. Atau mungkin tidak akan terjadi sampai kapanpun.

Author POV

Pluk!

“Jinri-ah,” sapa Kyuhyun mengejutkan Jinri yang tengah melamunkan sesuatu. “A-ah? Ne?” Jinri segera melepaskan earphone dan mematikan music itu lalu menatap mata obsidian ayah kandung dari anak yang sedang dikandungnya.

“Maafkan aku, tapi bisakah kau menjaga anakku dengan baik?” pinta Kyuhyun dengan membalikkan badan Jinri menghadap wajahnya. “Tentu oppa, bagaimanapun anak ini adalah anakku juga.” Senyum –sedikit paksaan- melengkung melewati bibir indahnya.

“Terimakasih Jinri-ya. Eum tapi.. bolehkah aku meminta sesuatu lagi?” alis Jinri bertaut menghadapi pertanyaan Kyuhyun seolah-olah berkata -meminta-apa-oppa?-. “Bisakah kau berbahagia dengan menikah dengan Taemin? Maafkan aku yang tidak bertanggung jawab padamu. Aku ingin kembali menumbuhkan perasaan cinta yang sempat terpendam pada Hyen. Tapi, aku akan selalu memantau keadaanmu dan anak kita. Setidaknya bisakah kau berjanji hidup berbahagia dengan Taemin? Dan mengatakan pada anak kita kelak jika aku juga ayahnya?” Tanya Kyuhyun dengan menerobos pandangan indah yang dipancarkan oleh mata Jinri.

“Aku akan tetap mengatakan bahwa kau ayah kandungnya, Oppa. Kau tidak mempunyai salah kepadaku. Hanya akulah yang terlalu bodoh mengikuti semua ego-ku untuk melihat Taemin bahagia dan membawamu masuk kedalam hidupku yang kelam ini. Aku yang seharusnya meminta maaf kepadamu. Aku akan tetap menjaga dan mencintai anak ini sepenuh hatiku walau aku harus berjuang membesarkan anak ini sendiri. Oppa, bahagiakan Hyen Unnie. Aku sangat menyayangi Hyen Unnie seperti kakak kandungku sendiri. Ya memang, tidak ada saudara kandung yang membunuh kakak nya dengan memisahkan kekasih hatinya. Tapi aku benar-benar menyayangi Hyen Unnie. Aku mohon Oppa, menikahlah dengannya. Aku juga sangat menyayangimu sebagai Oppaku sendiri. Aku tidak janji dengan permintaanmu yang satu itu. Entahlah..” Kyuhyun termangu mendengar penuturan kedewasaan dari seorang Choi Jinri. Dibalik dirinya yang rapuh, ia memiliki sisi kedewaaan yang sangat mendalam.

“Percaya padaku Jinri-ah, Taemin pasti bisa membahagiakanmu dan anak kita nantinya. Walaupun pada awalnya kami memang sama-sama lelaki yang brengsek, tetapi perlahan dia pasti akan menjadi sosok lelaki yang dewasa dan gentle seperti yang kau inginkan. Terima kasih Jinri-ah. Aku sangat berterima kasih pada Tuhan karena menitipkan anakku kepada yeoja yang sangat tegar walaupun dibalik itu semua kau bagaikan sesuatu yang sangatlah rapuh.” Kyuhyun bergerak merengkuh tubuh Jinri yang semakin hari semakin terlihat kurus. “Jinri-ah, aku ingin menyapa anakku. Mungkin untuk yang pertama dan terakhir  kalinya, bolehkah?” Jinri hanya mengangguk dalam menjawab pertanyaan Kyuhyun yang sangat menohok batinnya. Mendengar kata-kata Kyuhyun yang mengucapkan kata-kata ‘pertama dan terakhir kalinya’ sangatlah membuat tenggorokannya kembali tercekat, namun setelah Ia sadar bahwa ia bukanlah siapa-siapa di hidup Kyuhyun, Ia menyanggupi permintaan Kyuhyun yang satu itu.

“Aegi.. ini Appa sayang. Ayah kandungmu. Jangan nakal, ne? jaga eommamu yang baik ini, arra? Appa yakin kau akan bahagia hidup bersama Taemin Appa. Ia tampan dan baik. Jika kau terlahir menjadi lelaki pasti kau akan tampan seperti Appa dan Taemin Appa. Jika kau wanita, kau pasti akan menjadi perempuan cantik dan mempunyai hati selembut Hyen eomma dan Jinri eomma. Appa sangat menyayangimu Aegi~ Baik-baik ne?” pembicaraan Kyuhyun ditutup dengan kecupan hangat diperut Jinri. Entah sudah berapa kalinya Ia mengeluarkan airmata di depan Kyuhyun. Hatinya sungguh merasakan betapa mirisnya hidupnya di dunia ini. Membiarkan anaknya hidup tanpa kasih sayang seorang Appa kandungnya. Jinri tahu, Kyuhyun begitu mencintai Hyen dan begitu juga sebaliknya. Dan ia pun juga sangat amat menyayangi Taemin. Sehingga anak yang dikandungnya pun ikut terbawa menjadi korban keegoisan dirinya sendiri -karena begitu mencintai Taemin. Tapi Ia harus bagaimana lagi selain menikah dengan Taemin? Bukannya ia sudah tak mencintai Taemin lagi, tetapi sebagian hatinya tetap saja masih meragukan pernyataan Taemin yang tiba-tiba berkata bahwa Taemin mencintai dirinya dan sampai ingin bertanggung jawab. Apa ini hanya sebuah rasa kasihan padanya karena sudah menjadi perempuan yang tidak ada nilainya lagi?

“Oppa, apa Taemin menerima anak ini dan berkata bahwa ia mencintaiku hanya semata-mata ingin membalas-budi dan merasa bersalah padaku?” Jinri tidak menyadari bahwa laki-laki yang ada disampingnya bukanlah Kyuhyun, melainkan Taemin –karena sibuk melamunkan Taemin sehingga tak menyadari jika Kyuhyun telah pergi.

“Aku benar-benar mencintaimu, Jinri-ah. Aku akan menyayangi anak ini dengan segenap kemampuanku. Kalau kau tidak percaya, esok hari kita akan melangsungkan acara pemberkatan di gereja yang kau pernah katakan padaku bahwa kau hanya ingin menikah disana dengan orang yang kau cintai.” Jinri tersentak, Jinri tak menyangka bahwa disampingnya adalah Taemin.

“Jika kau tak bisa percaya denganku, biarkan aku membuktikannya dulu. Jika kau memang merasakan bahwa aku tak pantas menjadi pendamping hidupmu, kau bisa meminta cerai dariku. Karena disaat itu juga, aku menyadari bahwa aku memang lah lelaki yang amat buruk dimatamu dan sudah tidak pantas berada di sampingmu lagi.” Jinri termenung. Ia berpikir, jika Ia tak menyetujui permintaan Taemin, itu akan berdampak baik untuk hidup anaknya dan dirinya sendiri. Tapi ia benci pada Taemin yang selalu membolak-balikkan perasaannya setiap saat dengan semaunya saja.  “Jinri-ah, would you marry me? Pilih balon merah ini jika kau ingin menaruh masa depanmu di pundakku. Jika kau ingin membuatku pergi dari hidupmu cukup pilih balon warna biru ini.” Jinri mengangkat tangannya lalu menempatkan telapak tangannya ditengah-tengah balon berbeda warna dan yang akan menentukkan jalan hidup masa depannya kelak.

Ia melihat balon merah ditangan kanan Taemin yang akan membawanya kepelukan Taemin. Lalu ia beralih menatap balon biru yang juga akan membawanya pada suatu kenyataan yang tidak bisa ia perkirakan nantinya.

Tangannya bergerak kearah tangan kiri Taemin, lalu mengambil balon biru itu sehingga pandangan Taemin mulai berkaca-kaca dan tubuh Taemin perlahan-lahan beringsut kebawah. Hatinya menjerit kecewa menerima keputusan Jinri. ‘ternyata kau memang seseorang yang brengsek, Taemin-ah’ rutuknya sendiri di dalam hatinya.

Tetapi seketika tangan Jinri melepas genggamannya pada balon biru itu sehingga balon biru itu melayang entah kemana. “Jinri-ah? Kenapa di lep—“ bibir Taemin terkunci oleh bibir mungil Jinri. Taemin sangatlah terkejut melihat sikap Jinri yang tiba-tiba menciumnya itu. Tetapi Taemin tetap melumat pelan bibir mungil itu.

Sedangkan Jinri? Ia menahan serangan jantungnya yang sudah menghentak-hentakkan seperti ingin keluar itu. Ia juga tidak tahu mengapa ia bisa begitu berani mencium Taemin terlebih dahulu. Sementara lengan kirinya sudah merembet ketangan kanan Taemin yang masih senantiasa membawa balon merah itu. Ia merebut balon merah itu dengan tetap terus berciuman dengan Taemin.

“Hyaaa!!! Sesak Taemin-ah… hhh.. lihat aku! Aku mengambil balon merah ini. Apa artinya Taemin-ah??” Taemin terkejut bukan kepalang melihat gadis dengan pipi merona di depannya tersebut. Bisa-bisanya pria sepertinya terbawa permainan Jinri hanya dengan menciumnya saja.

“Terimakasih Jinri-ah~~ aku sungguh mencintaimu. Dan kau juga junior!” ucap Taemin yang disambut kekehan oleh Jinri saat Taemin mengusap hangat perut Jinri.

“Nado saranghae, Taemin-ah,”

**

Tomorrow Morning~

Hyen Hyo POV

Hari ini adalah hari pernikahan Taemin dan Jinri. Akhirnya mereka bersatu. Aku sangat senang mendengarnya. Senang? Tapi jika mengingat siapa yang menjadi pengiring calon mempelai wanita di pernikahan Taemin dan Jinri, senyumku langsung pudar menguap di udara. Hahaha kalian pasti tahu, bukan? Sudahlah Nam Hyen Hyo.. dia tidak pernah serius dengan ucapannya yang mengatakan akan segera menikahimu. Lagipula kau akan pergi juga, bukan?

Cukup tutup kenangan di kota kelahiranmu sendiri Hyen. Hiduplah dengan tenang di California nanti. Tenang, kau itu wanita yang mendekati sem— mana ada wanita yang sempurna jika setiap malamnya hanya  menangisi seseorang yang siap menerobos dinding kekuatanmu  setiap saat?

Sudah berapa jam aku melamun di depan meja rias ini, huh? Omonaaaa!!! 1 jam lagi pernikahan Jinri dan Taemin dimulai!

**

Author POV

Sebuah tudung menutupi wajah cantiknya yang berbalut riasan yang natural di wajahnya. Tubuh mungilnya memakai gaun putih berbuntut lumayan panjang yang baru saja dibelinya kemarin bersama pria pujaan hatinya –Lee Taemin.

Beberapa saat lagi namanya akan menyandang marga Lee dan bukan lagi mejadi seorang Choi. Bisa dilihat Jinri sedang mematut dirinya di depan kaca panjang. Ia meraba perutnya yang masih rata, merasakan detakan jantung lain yang ada di dalam tubuhnya, ada sebuaah nyawa lain yang tumbuh di dalam tubuhnya. Hasil hubungannya tanpa cinta dengan seorang laki-laki yang baru beberapa bulan dikenalnya.

Ia senang sebentar lagi ada yang menyebutnya dengan sebutan ‘Eomma’, memberikan seluruh cinta kasihnya pada anaknya, merawat anak itu hingga dewasa.

Terbesit keraguan di hatinya. Apa Taemin benar-benar akan menyayangi anak ini sepenuh hatinya? Jinri tahu, tidak mudah bagi seorang Taemin yang dari dulu hanyalah menganggapnya sebagai yeodongsaeng sekarang harus menerima dirinya dan anak yang bukan darah dagingnya sendiri. Entahlah, lagi-lagi rasa keraguan itu mengoyak kepercayaan Jinri yang sudah setengah mati Ia bangun.

“Jinri-ah, kenapa kau melamun, eoh?” seorang wanita berbalut gaun putih dengan rambut yang sengaja di kepang lalu sisanya di gerai itu menepuk bahu putih Jinri yang tidak tertutup gaun putih itu.

Jinri menoleh. Membalikkan tubuhnya menghadap Hyen Hyo. Lalu memeluk erat Hyen Hyo. Ia benar-benar merasa menjadi orang yang brengsek karena telah memisahkan Kyuhyun dengannya. “Unnie.. mianhae. Maafkan aku. Bunuh aku Unnie. Aku rela menggadai nyawaku agar kau bisa memaafkan diri ini Unnie.. mianhae..” dengan nafas tersenggal itu Jinri terus-menerus meminta maaf pada wanita yang ada dipelukannya.

“Unnie tidak pernah merasa kau yang memisahkan ku dengan Kyuhyun. Itu takdir, sayang.  Rawat Kyuhyun Junior, ne? aku yakin kau bisa merawatnya dengan Taemin. Oh ya, titip salam Unnie pada Taemin jika Unnie tidak bisa menyaksikan kalian berdua mengikat janji di gereja ini.” Ucap Hyen Hyo membuat Jinri sontak melepaskan pelukannya. “Kenapa Unnie? Unnie marah kepadaku? Aaaaaa Unnie,” rajuk Jinri manja pada Hyen dan Hyen hanya bisa terkekeh seraya mengelus surai hitam Jinri.

“Hey~ Jinri-a, Unnie harus pergi ke California untuk urusan sesuatu disana. Lagipula tinggal disana tidak terlalu buruk, bukan? Semoga pernikahan ini adalah pernikahan yang pertama dan terakhir untukmu dan Taemin. Berbahagialah dengannya” ucapan Hyen Hyo terhenti saat senyum yang terlengkung di bibirnya. “Taksi unnie sudah menunggu lama, Jinri-ah. Okey, Unnie mencintaimu Jinri-ah.” Belum sempat Jinri menjawab, Hyen sudah melengos keluar tempat. Sementara Jinri? Jinri ber-sweatdrop ria ditempatnya.

**

01 Desember 2015

3 Years Later~

Author POV

Wushhhh~~~ Wusshh~~~

“Hatchi! Hatchih! Aigoooo,” suara baritone itu mengiringi hembusan angin sekitar. Hidung bangirnya telah memerah sempurna karena kesetiannya untuk duduk di bangku taman di bawah Pohon Maple. Mengenang masa 3 tahun yang lalu. Mengapa dengan mudahnya Ia salah menilai perasaannya sendiri pada wanita yang benar-benar ia cintai. Sekarang, Ia harus memetik buah penyesalan yang Ia tanam sendiri.

“Daddy~ Kajja.. Eomma dan Appa sudah menunggu daddy dirumah. Disini sangat dingin Daddy. TaeHyun tidak ingin melihat Daddy sakit. Daddy!!!” gadis mungil berumur 2,5 tahun yang sedang merajuk pada lelaki yang dipanggil Daddy itu mulai menitikkan sedikit buliran bola Kristal jernih di sudut bola mata teduhnya itu.

“Kyu-Daddy!” gadis mungil yang mengaku bernama Taehyun itu mulai menghentak-hentakkan kakinya kesal pada sang Daddy yang tak kunjung menanggapinya.

“Waeyo Chagi?? Kajja kita pulang!” jawab Kyuhyun seraya mengangkat tubuh mungil anak perempuannya itu.

“Daddy, kenapa dibawah mata Daddy ada lingkaran hitam yang menyeramkan seperti panda ini? Hidung Daddy juga juga seperti hidung badut! Merah dan besar! Hihihi,” See? TaeHyun saja yang baru berumur 2,5 tahun sudah bisa menilai betapa buruknya penampilan Kyuhyun setiap harinya.

Kaus oblong, jaket abu-abu, dan sehelai jeans biru yang selalu mendominasi gaya Kyuhyun setiap harinya –kecuali jika sedang berpakaian kerja-.

“Aigooo anak Daddy ini cerewet sekali, eoh??” jawab Kyuhyun seraya mencubit hidung anak perepuan imutnya itu.

**

“Eommaaaaaaaaaaa~~ Kami pulaaannggg~~” teriak Taehyun memekakkan telinga seseorang yang sedang melepaskan sepatunya –Kyuhyun-

“Taehyun, pelan-pelan saja!! Eomma masih mendengar. Ada tamu Taehyunnieeee~” sahut Jinri seraya menghampiri malaikat kecilnya itu.

“Memangnya siapa Eomm? Ap-“

“Aigoo~ inikah Lee Taehyun, Jinri-ah? Aigoo aigoo Jeongmal Aegyo~” dua bola mata itu berbinar kala melihat wujud malaikat kecil yang sedang terheran-heran itu.

Sementara laki-laki yang sedang berusaha melepaskan jaketnya hanya mampu terdiam, tercekat, dan tak bisa berkata apapun lagi.

“Taehyunnie~ kenalkan, ini Nam Hyen Hyo ahjumma. Ia berkunjung kesini untuk melihat keadaan kita. Oh ya, Ia juga membelikan boneka kelinci raksasa itu. Ayo cepat beri salam pada Hyen Hyo ahjumma.” Ucap Jinri dengan penuh kelembutan disetiap kata-katanya.

“Annyeonghaseyo, Lee Taehyun Imnida. Bangapseumnida Hyen Hyo Ahjumma. Jeongmal gomawoyo telah mengunjungi kami dan memberiku boneka manis itu.” Oh sungguh! Lee Taehyun hanyalah seorang gadis mungil berumur 2,5 tahun yang berdress bercorak Minnie Mouse-nya dengan jepitan indah yang bertengger manis di poninya tetapi gaya berbicaranya sudah menyaingi gadis berusia 10 tahun.

“Oh Tuhan! How funny you are Taehyunnie~!! Oh ya, kau dari taman ya? Bersama siapa?” tak sadarkah seorang Nam Hyen Hyo pada seseorang berwajah pucat pasih seakan melihat hantu berkeliaran disekelilingnya.

“Bersama Kyuhyun Daddy. Itu dia.” Salahkanlah kepolosannya yang telah mendarah daging didalam tubuh taehyun sehingga dengan gampangnya menunjuk Kyuhyun yang mungkin sudah 5 menit lebih tak bergerak –mungkin lebih tepatnya tak bernapas-

“K-Kyuhyun D-Daddy? O-ohh, Geurae. Jadi Ia adalah Kyuhyun? Apa ia juga ayahmu Taehyunnie? Baiklah, sepertinya ahjumma sudah ingin pulang ke apartement. Ini sudah larut. Jangan lupa main ke apartment-ku ya! Annyeong!”

BLAM!

Seketika nyawa Kyuhyun seperti mendapat nyawanya kembali dan mulai salah tingkah untuk menghidupkan kembali suasana. “Oppa, Neo Gwaenchana?” suara Jinri menginterupsi pendengaran Kyuhyun yang sempat teralihkan oleh Hyen Hyo.

“Y-ye.. aku permisi untuk mandi dulu Jinri-ah.” Ya, Kyuhyun memang sedang menginap beberapa hari ini di apartment keluarga kecil ini. Walaupun apartment-nya bersebelahan dengan apartment Taemin-Jinri.

“Baiklah. Taehyunnie, ayo kita ganti bajumu. Lalu kau harus langsung tidur, ne?”

**

Kyuhyun’s POV

“Aigoo~ inikah Lee Taehyun, Jinri-ah? Aigoo aigoo Jeongmal Aegyo~”

Knot!

Aku merasa seluruh fungsi yang bekerja di seluruh tubuhku seakan berhenti seketika. Seluruh impuls yang masuk menginterupsi untuk melanjutkan ke bagian resptor seakan terabaikan ketika melihat dia.

Nam Hyen Hyo.

Gadis yang selama ini aku rindu. Sekarang aku dapat melihatnya langsung di depan kedua bola mataku. Aku ingin berlari memeluknya. Bibir ini terasa sangat kelu untuk mengucapkan kata rindu dan sayang yang selama ini aku pendam.

Kenapa? Kenapa Tuhan membuat semua saraf yang tertempel di organ tubuhku ini menjadi mati dalam waktu sekejap?

Kenapa? Kenapa Ia memandangku seperti Ia tak mengenalku? Kenapa Ia menatapku dengan pandangan dingin itu?

Kenapa? Kenapa ia pergi jauh lagi, Tuhan?

Tuhan, bisakah kau mengijinkanku menjadikannya untuk tetap bersamaku selamanya?

**

Hyen Hyo POV

Aku tak tahu,

Aku benar-benar tidak tahu kenapa mata itu kembali memandangku?

Aku masih sangat mencintainya, Tuhan.

Kenapa hanya untuk melupakan segala tentangnya sangatlah susah untukku??

Kenapa aku ditakdirkan mencintai seseorang yang dapat menghancurkanku dalam sekejap saja?

Kenapa kau belum mengambil cinta ini, Tuhan?

Aku selalu berdoa tentangnya setiap malam, tapi apakah dia juga seperti itu?

Aku tahu pasti Ia membenciku.

Pandangan dingin itu menyiratkan akan saratnya sebuah kasih sayang.

Kenapa hanya dengan mencintainya detik per detik hanya membuat pertahananku semakin meruntuh setiap harinya?

Kenapa hanya dengan merindukannya hembus per hembus helaan nafas ini hanya akan membuatku semakin hancur tak kepalang?

Kenapa semakin aku melupakannya, aku akan semakin menyimpan keberadaannya erat disisiku?

Sampai kapan kau lelah menghukumku dengan cara ini, Tuhan?

**

Author POV

Kriinngg~ Kriiiinngg~

“Yeoboseyo? Jinri yeyo~. Nuguya?” Jinri mengangkat telepon itu dengan suara serak –sehabis bangun tidur.

‘Jinri-ya, aku ingin mengajak Taehyun untuk pergi ke Lotte World hari ini. Kebetulan hari ini hari minggu, dan… apakah bisa Jinri-ah?’

“Bisa Unnie, tapi kemungkinan bukan aku atau Taemin oppa yang mengantarkan ke apartment Unnie. Otthe?”

‘Tidak, aku yang akan kesana. Bolehkan Jinri-ah?’

“Kenapa tidak boleh Unnie?? Silahkan saja”

‘Terimakasih Jinri-aa’

**

“Chagiya~ Ireonayo..” ternyata benar apa kata pepatah, ‘buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya’. Lihat saja kini, malaikat kecil yang sedang memeluk erat boneka kelinci pemberian Hyen Hyo sama seperti kedua appanya –susah untuk dibangunkan-, poor Taehyun.

“Heuummm.. 5 menit lagi sajaaaaa Eomma.” See? Bahkan jawaban itulah yang sama dari Taemin dan Kyuhyun.

“Apa kau tidak ingin ke Lotte World, eum? Disana banyak mainan dan es krim lho? Kalau tidak mau ya sudah” rajuk Jinri pada Taehyun yang seketika langsung membuka mata sipitnya.

“Jinjjayo Eomma? Kita akan kesana?” Tanya Taehyun dengan semangat.

“Tadi Hyen ahjumma mengajakmu untuk pergi kesana. Jika tidak mau ya tidak apa-apa. Eomm—“ ucapan Jinri terpotong begitu saja ketika melihat Putri kecilnya langsung berlari menuju kamar mandi dikamarnya.

“Kyu.. Taemin.. lihatlah anakmu, benar-benar,” Jinri hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja melihat tingkah anaknya.

**

Tok Tok Tok

“Ya! Gildarike..” wanita berbalutan dress selutut dengan tas biru yang menyelapang di bahu jenjangnya kini berada di depan apartment Jinri.

“Annyeong Taehyun~ kajja!” ajak Hyen sesegera mungkin karena tak ingin bertatap muka dengan Kyuhyun.

“Tunggu Ahjumma. Daddy!! Ppaliwa!! Hyen ahjumma sudah dating!”

DEG!

“Chagi, apa Taemin appa ikut?” Tanya Hyen cemas. Semoga ketakutannya tak terjadi.

“Tidak. Kyuhyun Daddy yang akan menemani kita ke Lotte World. Heheh bolehkan ahjumma??” ‘Oh tidak Taehyun! Jangan keluarkan jurus Puppy eyes itu!’ batin Hyen.

“Taehyun, ayo kita jalan. Eum— Hyen, apa ada yang salah dengan penampilanku? Kenapa melihatku dengan pandangan seperti itu?” selidik Kyuhyun dan dibalas dengan senyum kikuk oleh Hyen Hyo.

“A-ah tidak. Hyunnie, jangan berlari seperti itu.” Hyen benar-benar mati kutu di depan Kyuhyun. Begitu juga sebaliknya.

“Hyen, biarkanlah. Apa kau tak keberatan jika aku yang menyetir?” tawar Kyuhyun pada Hyen yang masih saja menunduk.

“Y-ya, boleh.”

**

Lotte World~!

“Ahjumma, Hyunnie ingin pergi kesana. boleh tidak?” pinta Taehyun dengan mempouty kan bibir plump-nya itu seraya menunjuk permainan Pistol air yang disemprotkan menuju badut-badut itu.

“Tapi Ahjumma dan Daddy-mu tidak akan bisa mengawasimu secara dekat sayang,” jawab Hyen dengan penuh kesabaran.

“Sudahlah Hyen, bukankah disana ada penjaga? Kita mengawasi dari luar saja.” Jawab Kyuhyun seolah-olah ‘biarkan-kita-berdua-Hyen-‘. “Hyunnie, tapi kau harus berjanji tak akan jauh, arra?” titah Kyuhyun pada Taehyun yang dijawab dengan anggukan semangat dari bocah berumur 2,5 tahun itu.

“Pergilah.” Jawab Kyuhyun disertai dengan eyes-smile nya.

“Tt-tapi—“

“Hyen, aku ingin bicara empat mata denganmu,” nada bicara Kyuhyun mulai serius membuat bulu kuduk Hyen meremang. “Lebih baik kita duduk disini, Hyen.”

“Ada apa?” jawab Hyen yang terus menerus menahan rasa canggungnya.

“Kenapa kau menghindariku selama 3 tahun ini, Hyen? Apa alasanmu?” mata obsidian Kyuhyun mulai menatap mata Hyen. “Kenapa diam? Apa kau masih mencintaiku? Kalau begitu, aku juga masih sangat mencintaimu, Hyen.” sambung Kyuhyun dan membuat Hyen merundukkan kepalanya.

Kyuhyun mengangkat dagu Hyen dengan jari telunjuknya. “Katakan jika kau memang masih mencintaiku, Hyen! Malhaebwa..” dengan nada yang menyiratkan akan kesedihan yang mendalam Kyuhyun berbicara pada Hyen.

“I-iya Kyu.” Cicit Hyen yang masih saja menatap Kyu dengan pandangan kosong –kikuk-. Kyuhyun pun yang mendengar pernyataan Hyen langsung terperangah.

“Kalau begitu besok kita menikah, Hyen! Tak ada penolakan! Kita menikah di gereja manapun dan masalah mengesahkannya di mata hukum, kita lakukan lusa, arra?” titah Kyuhyun sepihak dan dibalas dengan pandangan –apa-kau-gila-kyu-.

“Ya, aku memang gila. Karenamu!” jawab Kyuhyun seperti mengerti apa yang diucapkan oleh pancaran wajah Hyen Hyo.

“Kyu—“

**

Author POV

“Huaaaaa Eonni!!! Kau begitu cantik, eoh?? Coba kau putar badanmu ke kiri Eonni. Aku ingin melihat tatanan sederhanamu” lihatlah, Jinri sedang terkagum-kagum melihat sosok Nam Hyen Hyo yang mengenakan balutan pakaian dan riasan sederhana tetapi terlihat seperti seorang malaikat.

“Aigo aigooo!!!” jerit Jinri masih histeris seraya mengguncang-guncangkan tubuh Hyen.

“Chagi, kenapa kau putar-putar tubuh Hyen Noona terus seperti itu?” Pria berstelan jas hitam dan kemeja putih bergaris-garis seraya menggendong putrid kecilnya menghampiri istrinya yang sedang memutar-mutarkan badan seorang calon pengantin -,-

“Oppa! Aku hanya sedang terkagum saja melihat Hyen Unnie yang begitu cantik! Sungguh!” yakin Jinri dengan mimic –aku-bersungguh-sungguh-

“Taehyunnie, kau bersama Eomma, Ne? Appa harus pergi mengantarkan Hyen Mommy pada Kyu Daddy, arra?” ucap Taemin seraya menurunkan Taehyun ke lantai. Taehyun langsung menghampiri Jinri.

“Ayo Noona!”

**

“Kyu, jangan lama-lama ‘menerkam’ Hyen Noona malam ini! Sepertinya hari ini Ia terlihat sangat lelah hahahaa” goda Taemin pada sepasang pengantin baru –dadakan- ini. Dan disambut oleh semburat pink di pipi keduanya.

“Yasudah, kami bertiga pamit dulu. Selamat merasakan malam pertama, Kyu! Jinri-ah, mari kita buat adik untuk Taehyun.” Goda Taemin –lagi- pada orang sekelilingnya. Dan Taemin mendapat deathglare dari ketiga orang tersebut. Poor Taemin-.-

“Hyen, terimakasih sudah menjadi pemilik hati ini. Aku akan memberikan yang terbaik untukmu. Jeongmal Saranghae..”

“Nado Saranghae, Kyu..”

**

Akhir dari kisah cinta yang sangat pelik.

Mengakhiri dengan cinta lebih baik bukan?

Teruslah bersinar untuk cintamu.

Teruslah berjuang demi anganmu.

Dan teruslah melihat kedepan dalam menggapai masa depanmu.

Sertai cinta dan pengorbanan dalam semua perjalanan cinta itu.

END


NB :

Hueeeeeee aku bener-bener macet banget nerusin ending ini. Ini ancur banget ya Tuhaann!!! Maaf jika mengecewakan chingudeul!!! Aku bener-bener nyempetin ini di kesibukan aku nyari SMA. Doain aku ya chingudeul biar aku lulus dan dapat nilai yang memuaskan. Maaf, aku ga bisa edit bagian sehabis jinri nikah. Maklumin aku yang tulisannya ga sebagus Nisa Eonni. Oh iya, terima kasih banyak buat Nisa eonni yang udah buat kontes ini. Aku jadi termotivasi hehehe. dan aku juga minta maaf banget karena banyak bgt yg di skip. kalian boleh ngasih pendapat, tapi dengankata-kata yg sopan yaa :) maklumin athor abal kayak aku. hehe Aku tunggu komennya *yakin bgt gak ada yg mau komen._.*. Bye Byeeee!!

21 responses »

  1. huwaaa, keren banget nih chingu ceritanya..daebak!!
    walau katany ad yg diskip2 tapi tetep aja pemaparan kata2nya keren deh..
    bagus banget klo dibanding sm yg aku sndiri >.<

    • Waah jeongmal gomawoyo chingu~ iya nih, banyak bgt ya yg di skip?? Ckckck aku emang abal kemampuan tulisnya chingu~ ih! Punyamu lebih bagus tauuuuu. Gomawo for comment 🙂

      • lbh byk ng-skip yg pnyaku donk..banget2 malah -___-”
        lbh abal2 drpd chingu..huhuhu

      • ga jg koq..yg pnyaku malah lbh banyak skip2nya (.___.”)
        aku jg sama masih abal2 ini..hehe ^^v

      • Punyamu keren lohh dibanding punyakuuu. Ceritamu tuh pemaparannya jelas+engga banyak diskip kaya cerita abal ku ehheehh.-.

  2. bagus kq ceritax saeng 🙂
    kata”x menyentuh hati jga, mskipun diskip tpi ttp enak dibaca kq 🙂
    semangat trus bwt nulis yaa ^^

  3. aku suka crita yang ini, walaupun ending nya amasih kurang panjang 😀
    but, cerita ini bagus baget. aku emang udah ngebayangin kyu ditelantarin hyen biar tau rasa. hihihi

    • Jeongmal? U,u mianhae chingu aku lg sibuk nihh *sok sibuk deehh-_-* hehehe
      Iya, biarin aja tuh si kiyu menderita heheheh *dirajam nisa eonni* thanks for review yaa chinguu :))

  4. aku juga sukaaa yg ini nih *semuanya aja._. hihi
    ceritanya bagusss, tapi knp kyu hyen harus pisah selama 3 tahun-.- kirain jinri bkalan blng ke kyu trus kyu ngejar, hyen batal pergi haha *apaandeh._.v makin sukaa soalnya happy ending 😉
    feelnya dapet, daebak ;;)

    • Hehehe makasih chingu-yaaaa :* heheheh yaaa biar masing2 mikir aja gituuu. Oh kalo masalah itu, jinri kan masih sweatdrop. Jdi dia masih ga bisa mikir apa2an heheheheh makasih banget chinguuu 🙂
      Thanks for review yaaa chingu :))

Leave a reply to aick Cancel reply